Selasa, 19 Januari 2010

Ras Manusia

Menurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu:

1. Caucasoid
- Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
- Mediterranean (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara , Armenia , Arabia dan Irania)
- Indic ( India )
2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara , Indonesia , Malaysia dan Filipina)
- American Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
3. Negroid
- African Negroid (benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, sebagian Malaysia dan sebagian Filipina)
- Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia )
4. Ras-Ras Khusus (yang tidak dapat diklasifikasikan)
- Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Srilangka, Sulawesi Selatan)
- Austroloid (penduduk asli Australia )
- Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia )
- Ainu (pulau-pulau Karafuto, Hokkaido di Jepang Utara)

Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa ras besar yaitu ras Malayan Mongoloid, ras Melanesian dan ras Veddoid.

Menurut Djoko Pramono dalam bukunya Budaya Bahari, sebagian besar teori tentang kebudayaan prasejarah yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari daratan Asia Tenggara (Indocina/Yunan) dalam dua gelombang migrasi besar diperkirakan sekitar tahun 5.000 SM dan 2.000 SM.

Dalam buku yang sama, Djoko Pramono justru memberikan hipotesa berbeda. Beberapa teori justru mengindikasikan dengan kuat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun sebelum migran besar itu.

Sekitar tahun 10.000 SM, nenek moyang bangsa Indonesia sudah berdiam setidaknya di pulau-pulau Muna, Seram dan Arguni. Hal ini terungkap berdasarkan temuan sejarah berupa cadas gua yang berisi lukisan. Dan lukisan itu banyak dipenuhi dengan lukisan perahu layar sebagai instrument pokok dalam kehidupan bahari mereka.

Selain itu, temuan lainnya adalah temuan beberapa bukti prasejarah dari suku Aborijin di Australia bertarikh 25.000 SM yang mempunyai kesamaan karakter dengan bukti yang ditemukan di pulau Jawa.

Jauh sebelum itu, di Indonesia, banyak ditemukan fosil-fosil yang diduga sebagai manusia tertua di bumi Nusantara Raya ini.

Tahun 1941, J. Von Konigswald, menemukan fosil rahang bawah yang diduga kuat sebagai rahang manusia yang hidup pada zaman Antar-Pluvial I-II (sekitar lebih dari 400.000 SM). Temuan di lembah Bengawan Solo itu diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus.

Juga di lembah Bengawan Solo, di dekat desa Trinil, Kecamatan Kedung Galar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ahli dari Belanda Eugene DuBois menemukan fosil-fosil berupa tengkorak atas, beberapa gigi dan sebuah tulang paha pada tahun 1890, yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak), yang hidup kira-kira pada 750.000 tahun lalu.

Berturut-turut kemudian juga ditemukan di dekat desa Ngandong di lembah Bengawan Solo fosil-fosil yang kemudian dinamakan secara khusus yaitu Homo Soloensis.

Di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur juga ditemukan fosil dari manusia yang diduga hidup pada zaman Akhir-Pluvial IV (sekitar tahun 100.000 SM) diberi nama Homo Wajakensis.

Juga bukti kuat temuan bekas kerajaan Marina di Madagaskar yang didirikan oleh perantau dari Nusantara pada tarikh sebelum Masehi. Hal yang cukup menarik apabila kita pahami jarak antara Nusantara sampai ke Madagaskar sejauh kurang lebih 6.500 km.

Temuan prasejarah di atas memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memang sudah mendiami tanah air ini jauh puluhan bahkan ratusan tahun sebelum Masehi.

Temuan prasejarah di atas juga mengisyaratkan begitu kentalnya kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia dengan kehidupan bahari. Sebagai pelaut ulung, mereka terbukti mampu mengarungi dunia sampai ke kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Salam Nusantara..!

http://rennymasmada.wordpress.com/2009/12/06/prasejarah-bangsa-2/

0 komentar: